Rabu, 11 Januari 2017

Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler 

Mungkin pertanyaan diatas pernah ada di benak Anda para hobbyist elektronika. Ya, karena kedua benda ini memiliki nama yang hampir mirip, fungsi yang mirip dan kemasan yang mirip juga. Oleh sebab itu banyak orang yang tidak bisa membedakan apa itu mikroprosesor dan apa itu mikrokontroler. Dari kedua namanya, juga memiliki makna yang hampir mirip. Mikroprosesor artinya alat mikro yang digunakan untuk memproses, sedangkan mikrokontroler merupakan alat mikro yang digunakan untuk mengontrol. Nah, lalu dimana letak perbedaan keduanya ?

Mikroprosesor

Mikroprosesor merupakan sebuah chip atau IC yang hanya memiliki Central Processing Unit (CPU) di dalamnya. Apa itu CPU ? CPU sendiri merupakan sebuah blok yang terdiri dari :
  1. ALU (Arithmetic Logic Unit) , ALU fungsinya untuk melakukan proses operasi matematika dan logika. Operasi matematika sederhana tersebut meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Sedangkan operasi logika meliputi AND, OR, NOT, XOR, XNOR dan lain-lain.
  2. CU (Control Unit), CU berfungsi untuk mengambil intruksi dari memori dan melakukan eksekusi intruksi tersebut. Sementara memori merupakan bagian tersendiri tidak termasuk dalam bagian mikroprosesor.
  3. Register, merupakan tempat menampung data sementara yang berasal dari memori. Sebelum diproses oleh ALU

Ketiga bagian diatas dikemas dalam satu buah chip. Untuk menghubungkan mikroprosesor dengan perangkat lain seperti memori, input output, timer, dll digunakan sebuah jalur data (bus). Pada mikroprosesor jalur data (bus) dibagi menjadi 3 bagian :
  1. Control Bus, jalur data ini hubungannya langsung ke Control Unit, digunakan untuk mengatur intruksi yang akan dilakukan oleh CU.
  2. Address Bus, jalur data ini hubungannya ke memori dan periperal lain, digunakan untuk memilih alamat dari data yang akan diakses.
  3. Data Bus, jalur data ini hubungannya juga ke momori dan periperal lain, digunakan untuk mengambil atau menyimpan data dari atau ke momori.

Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sebuah chip atau IC yang didalamnya sudah terdapat prosesor (ALU, CU & Register), memori dan periperal tambahan lain. Semua bagian tersebut dipadatkan dalam satu buah chip. Banyaknya periperal yang ada dalam mikrokontroler tergantung dari masing-masing tipe dan spesifikasi pabrik. Tidak bisa disamakan isi dari mikrokontroler A dengan mikrokontroler B. Karena mikrokontroler sendiri dirancang untuk spesifikasi kebutuhan yang bermacam-macam.

  1. Prosesor, merupakan bagian utama yang fungsinya sudah saya jelaskan diatas.
  2. Memori, terdiri dari beberapa jenis antara lain memori program (Flash Memori) dan memori data (Data Memori). Data memori terdiri dari dua macam : 1. SRAM (sifatnya sementara) 2. EEPROM (sifatnya permanen)
  3. Input Output, merupakan bagian yang terhubung langsung ke perangkat luar. Input output dapat berupa jalur data digital, data analog, ataupun bus komunikasi data (RS232, I2C, SPI)
  4. Timer/Counter, merupakan bagian yang berfungsi untuk melakukan penjadwalan waktu (timer). Selain itu timer/counter bisa digunakan untuk menggenerate sinyal dengan frekuensi dan periode tertentu.
Empat bagian diatas biasanya terdapat pada semua jenis mikrokontroler. Namun spesifikasinya berbeda-beda, terutama untuk ukuran memori.

Mikroprosesor VS Mikrokontroler, Mana Yang Lebih Baik ?

Selain harus tau perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler, kita juga harus paham kapan harus menggunakan mikroprosesor dan kapan harus menggunakan mikrokontroler. Hal ini sangat terkait dengan budget dan spesifikasi sistem yang dirancang.

perbedaan mikroprossor dan mikrokontroler
perbedaan mikroprossor dan mikrokontroler


Secara umum perbedaan penggunaan antara mikroprosesor dan mikrokontroler dapat dilihat di bawah ini :
  1. Mikroprosesor hanya terdiri dari CPU, sedangkan mikrokontroler sudah dalam bentuk komputer namun dengan ukuran kecil dan spesifikasi yang lebih rendah
  2. Mikroprosesor digunakan untuk sistem yang kecil sampai sistem yang besar (general purpose), sedangkan mikrokontroler biasanya digunakan untuk sistem yang kecil
  3. Komputasi pada komputer lebih kompleks karena spesifikasi perangkat pendukung bisa disesuaikan, sedangkan mikrokontroler spesifikasi tidak bisa disesuaikan karena sudah jadi satu dalam sebuah chip.
  4. Kebutuhan biaya untuk membuat sistem dengan mikroprosesor lebih tinggi dibandingkan dengan mikrokontroler. Hal ini dikarenakan mikroprosesor hanya terdiri dari CPU sementara perangkat pendukung lain seperti memori, input output harus ditambahkan sendiri
Beberapa poin diatas merupakan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler secara dasar. Sebetulnya banyak lagi pembedanya. Biasanya untuk membuat sistem embedded yang sederhana digunakan mikrokontroler. Karena mikrokontroler sifatnya realtime. Sedangkan mikroprosesor biasanya digunakan untuk sistem yang kompleks yang membutuhkan sistem operasi untuk menanganinya. Sekarang selain mikroprosesor dan mikrokontroler ada juga SoC (System On Chip) atau SoM (Sytem On Module). SoC dan SoM merupakan pengembangan yang kompleks dari mikroprosesor dan mikrokontroler. Contohnya pada handphone saat ini tidak lagi digunakan mikroprosesor melainkan SoC. Dikarenakan SoC sudah kompleks periperalnya dalam satu chip (sudah ada prosessor, 3G modem, WiFi, Display Controller, dll).